4 Tahun Jokowi-JK dan Catatan Pembangunan Infrastruktur
4 Tahun Jokowi-JK dan Catatan Pembangunan Infrastruktur |
Pembangunan infrastruktur dianggap akan meningkatkan konektivitas dan merangsang daya saing antardaerah di seluruh Indonesia. Dalam beberapa pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan, program ini bagian dari implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat.
Seperti apa catatan pembangunan infrastruktur dalam 4 tahun Jokowi-JK? Berikut dihimpun dari data yang dirilis Kantor Staf Presiden (KSP): Infrastruktur konektivitas Pembangunan infrastruktur konektivitas dilakukan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dalam bekerja dan berusaha. Pemerintah berpandangan, selain untuk pemerataan distribusi barang/jasa, pembangunan ini juga akan meningkatkan produktivitas masyarakat dan daya saing.
1. Jalan dan Jembatan Catatan jalan dan jembatan yang dibangun dalam empat tahun Jokowi-JK: Jalan sepanjang 3.432 kilometer Jalan tol sepanjang 947 kilometer Jembatan sepanjang 39,8 kilometer Jembatan gantung sebanyak 134 unit.
2. Kereta Api Jalur kereta api, termasuk jalur ganda dan reaktivasi sepanjang 754.59 km'sp Peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 413,6 km'sp Light Rail Transit di Sumatera Selatan selesai dibangun Light Rail Transit di Jakarta selesai dibangun Light Rail Transit di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi yang rampung pada 2019 Mass Rapid Transit yang juga rampung pada tahun 2019.
3. Bandar Udara Ada 10 bandar udara baru (Miangas, Letung, Tebeliang, Maratua, Morowali, Namniwel, Weru dan Koroway Batu) Revitalisasi dan pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana, terisolasi dan wilayah perbatasan Pemerintah menargetkan penurunan disparitas harga lima bahan kebutuhan pokok sebesar 57,21 persen untuk masyarakat daerah terpencil dan daerah tertinggal yang belum terlayani moda transportasi lain.
4. Pelabuhan 19 pelabuhan baru 8 pelabuhan yang masih dalam tahap pembangunan dan direncanakan rampung pada tahun 2019 Target peningkatan kapasitas pengangkutan barang dari 16,7 juta TEUs per tahun pada 2014 menjadi 19,7 juta TEUs per tahun pada 2017 Penambahan 5 unit kapal penyeberangan penumpang Penambahan 3 unit kapal motor penyeberangan Penambahan 10 pelabuhan penyeberangan. Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk konektivitas ini sudah mulai terlihat manfaatnya.
"Sudah mulai terjadi pertumbuhan penumpang yang artinya peningkatan konektivitas itu benar-benar terjadi," ujar Erani. Pertumbuhan penumpang angkutan udara dari 2014 hingga 2017, kata dia, naik 6,5 persen, kereta api naik 8,9 persen, penyeberangan naik 1,3 persen, demikian pula Damri yang naik 1,7 persen.
Demikian juga sudah mulai terjadi pertumbuhan angkutan barang yang artinya, daya saing ekonomi antardaerah juga mulai tumbuh," lanjut Erani. Pertumbuhan angkutan barang dari 2014 hingga 2017 melalui jalur darat diklaim naik 3 persen, jalur angkutan laut naik 3 persen, dan angkutan udara naik 2,7 persen. Adapun, angka yang paling tinggi adalah pertumbuhan angkutan barang melalui jalur kereta api, yakni sebesar 7,8 persen.
No comments