Pemerintah Pastikan Isu Serbuan Ratusan Ribu TKA China Tak Benar
Pemerintah Pastikan Isu Serbuan Ratusan Ribu TKA China Tak Benar |
Setelah awak media berkeliling kawasan selama 2 hari, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan rapat sambil video confrence dengan awak media di Morowali. Hadir dalam rapat tersebut di antaranya Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Kepala BKPM Thomas Lembong dan beberapa pejabat terkait lainnya.
"Kenapa rapat ini dilakukan karena isu TKA Ilegal belum selesai-selesai. Selain itu ada para jurnalis yang melakukan investigasi. Nah kali ini saya yang jadi wartawannya," tuturnya di Kantor Staf Presiden melalui Video Conference, Selasa (7/8/2018).
Menurut pemantauan awak media, di wilayah ini memang tidak seperti diisukan bahwa ada ratusan ribu TKA China. Berdasarkan pantauan di lokasi, secara sepintas masih lebih banyak tenaga kerja lokal yang lalu lalang.
Manajemen IMIP menjelaskan TKA China yang bekerja di kawasan ini memang ditempatkan untuk operator khusus, itu pun didampingi oleh tenaga kerja lokal yang diharapkan bisa menggantikan nantinya.
Data perusahaan juga menyebutkan hingga saat ini jumlah TKA China sebanyak 3.121 orang. Sementara jumlah tenaga kerja lokal sebanyak 25.447 orang.
Moeldoko juga menanyakan apakah ada perlakukan yang berbeda antara TKA dengan pekerja lokal, baik dari sisi penyediaan makanan hingga gaji.
Dari sisi penyediaan makanan memang kantin dan dapur karyawan dipisahkan antara TKA China dengan pekerja lokal. Sebab menu makanan TKA terdapat makanan non halal.
Manajemen IMIP juga menganggarkan dana yang sama untuk makanan seluruh karyawan yakni Rp 18 ribu untuk 1 porsi per 1 orang. Fasilitas kantin juga sama antar keduanya.
Sementara dari sisi gaji, manajemen IMIP menyatakan bahwa menerapkan tabel gaji yang sama. Besaran gaji pokok pun juga sama. Hanya saja TKA China mendapatkan tunjangan kejauhan dan sering lembur di akhir pekan.
"Temuan kami dengan para jurnalis yang ke sana sama. Jadi saya anggap case closed untuk hal ini," kata Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.
No comments