Hoax! BIN Suap Organisasi Mahasiswa untuk Dukung Jokowi
Hoax! BIN Suap Organisasi Mahasiswa untuk Dukung Jokowi |
Jelang Pilpres 2019, soal isu dukung mendukung calon presiden terus bergulir. Terbaru adalah isu dukungan dari organisasi kepemudaan (OKP) dari kelompok Cipayung (HMI, PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, IMM, Hikmabudhi, KMHDI) kepada calon Presiden patahana Joko Widodo yang di duga di galang oleh Badan Intelejen Negara (BIN) sebagaimana di kutip dari akun fb atas nama Djoko Eddhi Abdurrahman mantan anggota komisi 3 DPR RI yang di unggah Sabtu (17/11/2018).
Dalam unggahan fb Djoko Eddhi ini tertulis pertanyaan seseorang kepada Djoko soal isu suap Kepala BIN kepada OKP Cipayung. Berikut isi lengkap unggahannya.
mohon maaf mengganggu. Saya mau minta bantuan Mas Joko. Kemarin saya ada ngetwit tentang suap dari kepala BIN kepada beberapa ormas mahasiswa (PB HMI, PMII, GMNI, GMKi, PMKRi, IMM, Hikmabudhi, KMHDI) yang masing2 ormas mendapat Rp200 juta per bulan, ketua PB masing2 Rp20 juta per bulan.
Ormas Mahasiswa ini dìminta untuk atas nama organisasi agar tidak mengkritisi dan oposan terhadap pemerintahan Jokowi, minimal sampai Okt 2019. Di samping itu, mereka tanpa harus membawa nama organisasi, diminta untuk mendeklarasikan ormas relawan Jokowi bernama MADANI.
Ormas Relawan ini sdh dibentuk para ketum PB dan sementara berkantor di Tebet, dekat kantor BM PAN. Harga sewa kantor Rp280 juta langsung dibayar cash oleh oknum BIN dan biaya ops tahap awal utk Madani Rp 1 miliar sdh diserahkan.
KA BIN juga akan menanggung biaya deklarasi Relawan Madani (Mahasisa Pemuda untuk Jokowi) secara nasional di Surabaya pada Des 2018 sebesar Rp5 miliar daj disusul deklarasi Madani di seluruh propinsi dengan biaya dari BIN Rp500 juta per propinsi.
Menanggapi hal ini, saat di hubungi redaksi Respiratori Saddam Al Jihad Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI) mengatakan, ini jelas-jelas mengada-ada dan saya tak pernah mendengar namanya Madani (baca : Relawan Madani (Mahasisa Pemuda untuk Jokowi).
“Kami PB HMI sedang fokus Pleno 1 PB HMI. Fitnah mengadu domba mahasiswa, itulah yang terjadi”, sebut Saddam.
Menurut Saddam, kalau dalam teori ‘devide et empira’ atau politik adu domba, maka sebetulnya akhirnya mahasiswa dibiarkan ribut untuk menyibukkan mahasiswa dengan isu tersebut.
“Justru dengan isu tersebut efek nya adalah mahasiswa tidak fokus dalam membangun dialektika kebangsaan”, tegas mantan Ketum HMI Cabang Sumedang itu.
Seperti di ketahui, berdasarkan penelusuran dan sumber-sumber redaksi, relawan Madani ini memang ada dan telah berencana menggelar kegiatan deklarasi dukungan untuk Jokowi.
Redaksi telah mencoba menghubungi ketua umum dari OKP Cipayung yang di tuduh seperti PMII, GMNI, IMM,Hikmabudhi namun sampai berita ini di turunkan belum ada jawaban. Klarifikasi akan di muat di edisi selanjutnya dari pihak-pihak lain yang di sebut-sebut.
No comments