Empat Pilar Ekonomi Yang Menopang Pertumbuhan & Stabilitas Ekonomi
Empat Pilar Ekonomi Yang Menopang Pertumbuhan & Stabilitas Ekonomi |
Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dengan sejumlah negara menyebabkan ketidakpastian pada ekonomi global. Indonesia juga ikut terseret dalam kondisi ketidakstabilan tersebut. Namun sejumlah pengamat menyebut, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena perekonomian Indonesia dinilai masih stabil.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menegaskan hal yang sama. Menurutnya, kondisi perekonomian Indonesia masih stabil jika dibandingkan dengan beberapa negara yang terkena dampak krisis global seperti Argentina dan Turki. Adapun indikator yang menjadi penentu sehatnya keuangan Indonesia mencakup empat pilar.
Pilar pertama terkait dengan kondisi moneter, di mana tingkat inflasi yang rendah selama 3 tahun berturut-turut menciptakan kredibilitas terhadap kemampuan Indonesia dalam menstabilkan harga-harga.
Pilar kedua adalah bidang moneter dan perbankan. Menurutnya, sejauh ini pertumbuhan produk keuangan mengalami pertumbuhan yang cukup baik dan menandakan perbankan dalam kondisi yang sehat.
Untuk pilar ketiga adalah kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kementerian Keuangan berkomitmen untuk mengelola beberapa indikator APBN dari sisi ekonomi makro.
Pilar keempat adalah pendapatan negara melalui pajak yang perlu dikelola secara maksimal. Pertumbuhan penerimaan Indonesia dari pajak dan non pajak dinilai mengalami kenaikan dengan persentasi 18,4%.
Menurut Sri Mulyani, kondisi negara tidak siap dengan turbalance terjadi di Argentina dan Turki. Argentina dikatakan defisit mencapai 5% dari PDB dan inflasinya sangat tinggi sehingga suku bunga meningkat hampir di atas 60%. Sementara Turki harus menaikkan suku bunga sampai 600 bpi yaitu dari 17% menjadi 24% karena inflasi yang tidak stabil, APBN lemah, dan neraca pembayaran yang juga lemah.
Ia menegaskan bahwa kementerian keuangan akan terus menjaga kestabilan empat pilar ekonomi Indonesia agar bisa melindungi seluruh pelaku ekonomi.
"Menghadapi tahun yang makin menantang APBN 2019 kita jaga untuk tetap sehat, adil, dan mandiri. Tahun depan, negara akan mmbelanjakan Rp 2.439 triliun. Jumlah tersebut naik dari posisi sebelumnya Rp 2.200 triliun," papar Sri
No comments