Beberapa Negara Maju Iri Dengan Indonesia Soal Hutang
Beberapa Negara Maju Iri Dengan Indonesia Soal Hutang |
Sampai sekarang banyak kalangan mulai dari elite politik hingga masyarakat masih saja meributkan utang dan perekonomian di Indonesia. Sektor ekonomi memang sering dijadikan segelintir pihak untuk terus menyerang pemerintahan Jokowi.
Ribut soal utang tenyata banyak negara maju diluar sana menyimpan rasa iri dengan Indonesia. Hal tersebut diutarakan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis Rizal Calvary Marimbo usai melakukan lawatan ke Rusia, Spanyol, Italia, Belgia, Prancis dan Belanda belum lama ini.
"Setelah bertemu dan berbincang-bincang dengan banyak pejabat, pengusaha di Rusia dan Eropa hampir sebulan ini, ternyata mereka banyak menyimpan rasa iri dalam pengertian positif dengan Indonesia. Salah satunya, soal utang dan kemampuan ekonomi kita," ujar Rizal dalam keterangannya kepada pers di Jakarta, Rabu (22/8).
Yang membuat rasa iri kepada negara kita yaitu ukuran ekonomi Indonesia yang semakin membesar dan masuk dalam G20. Tidak semua negara maju atau eropa bisa masuk G20, seperti Indonesia. Meski ukuran ekonominya besar, rasio utang Indonesia atas Produk Domestik Brutonya (PDB) terbilang sangat kecil. Rasio utang pemerintah terhadap PDB tercatat hanya 29,74 persen. Sedangkan sejumlah negara maju dan Eropa, rasio utangnya sudah melampaui PDB-nya sendiri atau di atas 100 persen. Tak hanya masuk G20, ekonomi Indonesia juga konsisten tumbuh di atas 5 persen.
Saat ini, di G20, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB bahkan masuk 10 besar, jauh meninggalkan Turki, Arab Saudi, Afrika Selatan dan Argentina. "Jadi, dengan kemampuan sebesar itu, banyak politisi menjadi penakut. Dia lupa dengan kemampuan negaranya sendiri. Ingatan dan kacamata ukuran ekonomi-nya masih tertinggal di era krisis 1998. Mungkin jarang piknik," cetus Rizal.
Tak hanya itu, Indoensia juga dinilai negara-negara tersebut merupakan debitur yang taat membayar utangnya sendiri. Bahkan, besaran cicilan yang telah dibayarkan sepanjang Jokowi menjabat hampir sama dengan besaran tambahan utangnya. "Bandingkan dengan Turki yang terancam tidak mampu membayar utangnya dan saat ini minta dibailout oleh Tiongkok," ucap dia.
Sekedar pembanding, rasio utang tertinggi atas PDB pernah terjadi di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Nilai utang pemerintah saat itu sebesar Rp 1.232,8 triliun. Rasio utang menjadi 88,7 persen terhadap PDB. "Sudah sebesar 88,7 persen terhadap PDB, toh juga tidak seribut zaman Pak Jokowi yang hanya 29,74 persen atas PDB. Setelah masa itu (Gus Dur), rasio utang pemerintah atas PDB mengalami tren penurunan," ucap dia.
Rizal mengatakan, rata-rata negara G20 merupakan pengutang kelas kakap. Amerika Serikat misalnya telah mencetak rekor utang nasional tertinggi melampaui produk domestik bruto (PDB). Jumlah utang Amerika mencapai 19.947 miliar dolar Amerika. Jepang sekitar 11.813 miliar dolar Amerika. Nilainya dua kali lipat dibandingkan PDB Negeri Sakura itu. Hal serupa dengan negara G20 lainnya seperti Rusia, Tiongkok, Turki, Argentina, dan Meksiko. Bahkan Meksiko eksposure utangnya mencapai 70 persen, sedangkan Inggris mencatatkan eksposure utangnya hampir 100 persen dari PDB.
Menurut Rizal, defisit anggaran Indonesia juga sangat kecil di antara negara-negara G20. Bandingkan dengan negara maju dan G20 lainnya seperti Amerika Serikat hampir 6,7 persen, Jepang 6,4 persen, Inggris 6,2 persen, dan Brasil 4,3 persen. "Kita cuma sekitar 2 persen. Tahun depan bahkan diperkirakan di bawah 2 persen. Defisit ini kan rata-rata ditutup dengan taking new loan," ucap dia.
No comments