• Breaking News

    Tol Pertama Kalimantan Ditargetkan Beroperasi Awal 2019

    Tol Pertama Kalimantan Ditargetkan Beroperasi Awal 2019
     PT Jasamarga Balikpapan Samarinda atau JBS, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengejar target penyelesaian pembangunan konstruksi  proyek jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Jalan tol Balikpapan-Samarinda dengan total panjang 99,35 Km akan menghubungkan dua kota besar di Kalimantan, yaitu Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.


    Jalan tol yang ditargetkan untuk bisa diselesaikan pada penghujung tahun 2018, sehingga dapat beroperasi penuh pada awal tahun 2019. Direktur Utama PT JBS STH. Saragi mengatakan progres positif, hingga awal Agustus 2018, progres Seksi 2, Seksi 3 dan Seksi 4 adalah 63,31 persen. Sedangkan progres konstruksi Seksi 1 sampai dengan Seksi 5 adalah 65,25 persen.

    “Sampai saat ini, pengerjaan konstruksi jalan tol ini sudah mencapai 65,25 persen sedangkan pengadaan lahannya telah mencapai 95,76 persen. Kami terus bekerja secara optimal, untuk itu dibutuhkan tim yang solid. Kami tetap berupaya dapat selesai tepat waktu,” ujar Direktur Utama PT JBS, STH Saragi dalam keterangan tertulis Ahad, 12 Juli 2018.

    Saragi mengatakan hingga awal bulan Agustus 2018, progres pembebasan lahan telah mencapai 95,47 persen dari total keseluruhan lahan. Menurut dia, jalan tol Balikpapan-Samarinda yang terdiri dari ruas Viability Gap Fund (VGF), yaitu Seksi 1 dan 5 sepanjang 33,525 Km dan ruas investasi (Seksi 2,3 dan 4) sepanjang 65,825 Km ini, akan menjadi cikal bakal Trans Kalimantan.


    "Langkah percepatan dan pembangunan yang masif dalam pembangunan proyek Jalan Tol ini, selain dilakukan dengan berbagai inovasi konstruksi, hal lain juga dipengaruhi oleh komitmen yang kuat dari seluruh SDM yang terlibat," kata Saragi.

    Saragi mengatakan guna meningkatkan keterikatan para karyawan dan pekerjanya, PT JBS melakukan berbagai upaya manajemen SDM. Upaya tersebut mulai dari briefing, monitoring dan evaluasi sampai dengan reward dan punishment.

    "Hal ini dilakukan tentunya untuk mendukung percepatan agar memenuhi target yang telah ditentukan," ujar Saragi.

    Direktur SDM dan Umum Jasa Marga Kushartanto Koeswiranto menegaskan bahwa proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda harus selesai tepat waktu, namun tetap memastikan unsur-unsur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

    "Silakan berinovasi untuk percepatan pembangunan, tapi pastikan unsur K3 tetap dijaga, karena proyek jalan tol bukan hanya bersinggungan dengan konstruksi, tapi ada banyak SDM (orang) yang terlibat di dalamnya, pastikan keselamatan semua orang," ujar Kushartanto.

    Kushartanto mengatakan kehadiran jalan tol Balikpapan-Samarinda dapat memangkas total perjalanan, di mana kondisi saat ini dari Balikpapan ke Samarinda mencapai 150 km melalui jalan nasional,  akan menjadi 100 km melalui tol Balikpapan-Samarinda 100 km.

    "Saat ini, waktu tempuh antara Kota Balikpapan dan Kota Samarinda menghabiskan waktu hingga 3 sampai 4 jam, nantinya waktu tempuh tersebut dapat dipersingkat menjadi hanya 1 jam," kata Kushartanto.

    Dengan demikian, menurut Kushartanto, hal itu dapat memangkas biaya logistik karena distribusi barang antar dua kota tersebut menjadi lebih cepat.

    Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sendiri terdiri atas lima seksi, yaitu :
    a. Seksi 1 mulai dari Km 13 hingga Samboja sepanjang 21,95 Km; 
    b. Seksi 2 dari Samboja hingga Muara Jawa sepanjang 30,05 Km; 
    c. Seksi 3 dari Muara Jawa hingga Palaran sepanjang 18,20 Km; 
    d. Seksi 4 dari Palaran hingga Samarinda sepanjang 17,15 Km; 
    e. Seksi 5 dari Km 13 Balikpapan hingga Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 Km. 

    No comments

    iklan

    TesTer