• Breaking News

    PUPR Selesaikan Saluran Irigasi Primer & Sekunder

    PUPR Selesaikan Saluran Irigasi Primer & Sekunder
    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan bendungan serta pembangunan jaringan irigasinya baru seluas 1 juta hektare dan merehabilitasi sekitar 3 juta hektare pada periode 2015-2019.

    Target ini untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang menjadi bagian Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

    "Pembangunan bendungan akan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya atau disebut irigasi premium. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau Bendung Copong baru-baru ini, yang dilansir dari Kementerian PUPR, Senin (21/1/2019).

    Dalam peninjauan tersebut, Basuki menyaksikan masih banyak sampah yang masuk ke badan sungai dan menumpuk di Bendung Copong. Oleh karena itu, Basuki mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan budaya buang sampah pada tempatnya, tidak ke sungai.

    Bendung Copong merupakan bagian dari Daerah Irigasi (DI) Leuwigoong yang tengah ditangani oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung - Ditjen Sumber Daya Air dengan luas 5.313 hektar yang berada di 11 Kecamatan di Kabupaten Garut.

    Pengembangan Di Leuwigoong dilakukan karena terjadi kerusakan saluran yang mengakibatkan tingginya kehilangan air, pendangkalan pada saluran irigasi, dan kerusakan pada bangunan-bangunan air serta beberapa pintu yang tidak dapat dioperasikan.Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Happy Mulya mengatakan rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi DI Leuwigoong dilakukan secara bertahap. Tahun 2010-2014 dilakukan pembangunan Bendung Copong di Kabupaten Garut yang berfungsi untuk menaikkan dan mempertahankan tinggi muka air Sungai Cimanuk sehingga bisa dialirkan ke saluran irigasi hingga musim kemarau. Biaya pembangunannya sebesar Rp136,3 miliar.

    Dilanjutkan tahun 2013-2018 dengan pembangunan saluran primer sepanjang 15 Km dan rehabilitasi/peningkatan saluran primer sepanjang 3 Km. Kemudian pembangunan irigasi sekunder baru sepanjang 30 Km dan rehabilitasi/peningkatan 69,5 Km.

    Dengan demikian Kabupaten Garut memantapkan kontribusinya sebagai lumbung pangan di Jawa Barat. Sebelum adanya irigasi teknis, petani masih menggunakan irigasi sederhana dan tadah hujan.

    No comments

    iklan

    TesTer