Kementrian Ketenagakerjaan Bantu Pembangunan 75 BLK Komunitas
Kementrian Ketenagakerjaan Bantu Pembangunan 75 BLK Komunitas |
Tahun ini Kementerian Ketenagakerjaan membangun 75 Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas di beberapa pesantren di Indonesia. Harapannya agar para santri bisa semakin kuat dan berperan dalam mengurangi kesenjangan ekonomi di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Hanif saat melakukan perjanjian kerja sama penerima bantuan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di ruang Tridarma, Kemnaker Jakarta.
"Program ini sangat penting karena kita ingin kaum santri di pesantren pada masa depan semakin kuat, semakin berperan dalam mengatasi kesenjangan, mengatasi kemiskinan yang ada di Indonesia," kata Hanif.
Penandatangan perjanjian kerjasama bantuan pembangunan BLK dilakukan oleh Ketua unit pengelola kegiatan Nurrohman, Ketua unit pengelola keuangan M. Lutfi, Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Bina Kelembagaan Pelatihan Ady Nugraha dan Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Dudung Heryadi.
Bantuan pembangunan BLK Komunitas ini merupakan program rintisan di Kemnaker sejak tahun 2017. Setahun lalu, Kemnaker telah membangun BLK komunitas sebanyak 50 (lima puluh) lembaga dan bertambah di tahun 2018 menjadi 75 lembaga tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Namanya rintisan pasti jumlahnya tidak banyak. Tapi tahun 2019, akan meloncat menjadi 1000 titik. Program ini disokong langsung oleh Pak Presiden Jokowi. Kita pantas bersyukur dan berterimakasih kepada Pak Jokowi dalam hal ini, “ kata Hanif.
Menaker Hanif mengatakan ketika dirinya bercerita kepada Presiden Jokowi tentang program BLK Komunitas, Presiden Jokowi memberikan apresiasi dan menyambut positif. Bahkan antusiasme Presiden Jokowi ditunjukkan dengan memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani dan memerintahkan untuk membangun 2000 titik BLK Komunitas.
“Namun karena anggarannya terbatas dan harus difokuskan ke beberapa sektor yang dianggap prioritas, maka dari 2000 yang diharapkan, akhirnya disetujui menjadi 1000 dulu. Dengan meningkatnya jumlah pembangunan BLK Komunitas sebanyak 1000 di tahun 2019, artinya akan ada 1000 pesantren yang memiliki BLK Komunitas,“ katanya.
Hanif menyatakan bantuan pembangunan workshop dan peralatan pelatihan kerja BLK Komunitas ditujukan untuk memacu partisipasi lembaga pemohon dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan daya saing. Selain itu juga dapat memperluas kesempatan pelatihan kerja bagi masyarakat melalui BLK Komunitas.
Untuk kejuruannya, BLK ini memiliki empat kejuran yakni las, IT, otomotif (motor) dan menjahit. Namun, untuk tahun 2019 mendatang, dengan adanya 1.000 titik, maka pilihannya akan lebih variatif.
"Silakan pesantren nanti bisa memilih dan menyesuaikan dengan program di Kemnaker dengan kebutuhan di lokal. Jadi ada gedung, peralatan, satu instruktur dilatih dan kurikulum sudah disiapkan," kata Hanif.
No comments